Bersamaan dengan ini akan kami jabarkan secara menyeluruh mengenai kelemahan-kelemahan yang ada pada usaha dimsum pada umumnya.
Semoga apa yang kami informasikan pada kesempatan kali ini bisa menjadi referensi dan tujuan mengenai bisnis dimsum.
So, langsung saja kita simak bersama informasinya yang berikut ini.
Sumber Gambar ini dari Dokumen Pribadi
Contents
- Apa yang Dimaksud dengan Dimsum?
- Kelemahan Usaha Dimsum
- Kelemahan dari Sisi Produk
- Harga Bahan Baku Fluktuatif
- Ketergantungan Akan bahan Baku
- Produk Tidak Awet
- Banyak Produk Substitusi
- Kelemahan dari Sisi Bisnis
- Persaingan Usaha Kompetitif
- Mudah Ditiru atau Diduplikasi
- Kurangnya Modal
- Kurangnya Ilmu Pemasaran
- Lalu, Bagaimana Menyikapi Kelemahan Ini?
- Related posts:
Apa yang Dimaksud dengan Dimsum?
Sebelum melanjutkan kepada pembahasan mengenai kelemahan dalam usaha dimsum, ada baiknya kita membahas mengenai dimsum itu sendiri.
Sebenarnya dimsum merupakan sebuah hidangan yang terdari beberapa makanan yang ukurannya kecil. Beberapa makanan tersebut antara lain siomay, bakpao, lumpia, hakau, mantau dan lainnya.
Konon katanya di negeri aslinya (Tiongkok) dimsum ini dimakan bersama dengan teh pada saat pagi menjelang siang hari (brunch).
Namun sedikit berbeda dengan di Indonesia, masih banyak masyarakat kita yang menyangka bahwa dimsum itu nama sebuah jenis makanan.
Ya, tidak sedikit orang Indonesia yang menganggap sebuah makanan itu dimsum namun ternyata siomay. So, jadi kita sepakati saja bahwa dimsum yang dimaksud ini adalah siomay dimsum.
Kelemahan Usaha Dimsum
Untuk kamu yang hendak memulai atau sedang menjalankan usaha dimsum tentu perlu kelemahan-kelemahan dari bisnis ini.
Begitu juga untuk yang kamu membuat riset, jurnal, makalah, tugas dan semisalnya perlu untuk referensi dan juga rujukan.
Dan di bawah ini adalah penjelasan yang terbilang lengkap mengenai poin-poin dari kelemahan usaha siomay dimsum.
Kelemahan dari Sisi Produk
Harga Bahan Baku Fluktuatif
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa harga bahan baku untuk dimsum sangatlah fluktuatif sehingga jika terjadi kenaikan harga akan mempersulit produksi.
Ketergantungan Akan bahan Baku
Produk dimsum sangat bergantum sama isian seperti ayam, ikan, seafood dan yang lainnya. Jika terjadi kelangkaan di pasar makan akan mempersulit produksi.
Produk Tidak Awet
Siomay dimsum ini termasuk produk yang tidak awet, mudah basi dan tidak tahan lama. Tentu berbeda jika dimsum ini dalam bentuk frozen.
Banyak Produk Substitusi
Keleman lainnya dari produk yang satu ini adalah makanan-makanan ringan yang sejenis seperti batagor, empek-empek, lumpia basah dan yang lainnya.
Kelemahan dari Sisi Bisnis
Persaingan Usaha Kompetitif
Kita semua tahu bahwa penjual dimsum sangat banyak sekali, mulai dari yang ada dipinggir jalan sampai dalam bentuk cafe dan resto.
Mudah Ditiru atau Diduplikasi
Kelemahan dimsum dari sisi bisnis adalah mudah untuk dibuat atau ditiru sehingga semakin banyak “pemain” dalam bisnis cemilan yang satu ini.
Kurangnya Modal
Kurangnya modal juga memjadi sisi lemah dari bisnis dimsum, khususnya bagi para pemilik usaha. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenali literasi bisnis dan keuangan khususnya permodalan.
Kurangnya Ilmu Pemasaran
Dewasa ini penting sekali bagi kita untuk mengetahui strategi-strategi bisnis, khususnya pemasaran. Kalau dilihat, salah satu hal yang menjadi titik lemah usaha dimsum adalah pemasarannya.
Lalu, Bagaimana Menyikapi Kelemahan Ini?
Setelah kita mengetahui poin-poin yang menjadi kelemahan usaha dimsum, tentunya kita juga perlu tahu bagaimana menyikapi hal tersebut.
Setiap kelemahan yang ada dalam bisnis ini harus kita minimalisir sekecil mungkin, kalau bisa dihilangkan atau ditiadakan.
Misalnya saja mengenai bahan baku, mungkin kedepannya kita bisa pakai cold storage supaya bisa menyimpan bahan baku dalam jumlah yang banyak.
Hal ini membuat stock untuk bahan baku menjadi “aman” dan jika sewaktu-waktu ada kenaikan harga kita masih “aman” juga.
Nah untuk kamu yang punya masukan terkait dengan poin-poin mengenai tulisan ini, silahkan tulis dalam kolom komentar di bawah.