Strategi Marketing Mix Bisnis Risoles untuk Semakin Berkembang

Strategi Marketing Mix Bisnis Risoles
Foto kudapan risoles dengan isian yang lumer

Setiap pengusaha tentu ingin bisnisnya maju dan berkembang, untuk itu tentu perlu startegi yang tetap sebelum memulainya.

Nah, tulisan kami yang satu ini akan membahas secara mendalam mengenai startegi marketing mix bisnis risoles untuk semakin maju.

Penasaran kan? Simak sampai habis ulasan lengkapnya yang berikut ini.

Strategi Marketing Mix Bisnis Risoles
Foto kudapan risoles dengan isian yang lumer

Apa Itu Marketing Mix?

Marketing mix atau bauran pemasaran dapat diartikan sebagai kombinasi dari berbagai elemen pemasaran yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mempromosikan produknya kepada pasar.

Elemen pemasaran yang dimaksud adalah product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi) atau yang dikenal dengan 4P.

Namun saat ini terdapat bauran pemasaran yang lebih komprehensif dan berfokus kepada nilai tambah bagi pelanggan.

Elemen pemasaran yang ditambahkan antara lain adalah people (orang), proses (process) dan bukti fisik (physical evidance). Sehingga saat ini marketing mix dikenal juga dengan istilah 7P.

Apa Itu Risoles?

Kita bisa memberikan pengertian risoles sebagai makanan yang berisikan daging dan sayuran yang dilapisi oleh kulit pastri yang cukup tebal.

Untuk di Indonesia sendiri, kita mengenal dua varian risoles yang begitu dikenal yang banyak disukai yakni rogout dan mayonaisse.

Tentu sekarang varian isi dari risoles semakin banyak dan beraneka ragam seperti jamur, seafood, makaroni, buah-buahan bahkan nasi.

Permintaan akan cemilan yang satu ini begitu tinggi, jadi jangan heran banyak orang yang terjun ke dalam bisnis risoles.

Strategi Marketing Mix Bisnis Risoles

Kami akan mencoba untuk membuat startegi marketing mix dari bisnis risoles ini yang ditujukan untuk segmen kalangan menengah ke atas.

Berikut ini adalah elemen-elemen bauran pemasaran yakni 7P dari bisnis risoles yang perlu untuk kamu ketahui bersama:

Product (Produk)

Perusahaan harus mempertimbangan nilai tambah bagi pelanggan seperti rasa, bentuk, isi, packaging, ketersediaan, dan lainnya.

Risoles dibuat dengan bahan-bahan yang berkualitas, dibuat secara bersih (higienis) dan disajikan dengan packaging yang cantik.

Price (Harga)

Salah satu hal krusial yang harus dipikirkan secara matang adalah harga, termasuk startegi untuk diskon, promo, voucher dan semisalnya.

Karena menargetkan kalangan menengah ke atas, nampaknya perihal pricing tidak terlalu masalah asalkan servicenya excellent.

Place (distribusi)

Bisnis harus mampu membuat startegi yang inovatif untuk bisa menjangkau pelanggan secara efektif dan efisien.

Beberapa hal yang bisa dilakukan seperti layanan via medsos dan marketplace, bermitra dengan HOREKA, membuka oulet di mall, dll.

Promotion (promosi)

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi membuat strategi promosi menjadi semakin mudah dan murah.

Kamu bisa menggunakan berbagai macam media digital untuk berpromosi sepeti medsos, marketplace, website, blog dan lainnya.

People (SDM)

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa orang (SDM) merupakan faktor kunci dalam perusahaan, makanya saat ini disebut dengan “human capital”.

Perusahaan sudah seharusnya mempekerjakan pegawai dengan kualitas, keterampilan dan pengalamana yang mempuni.

Process (proses)

Proses bisnis harus diatur sedemikian rupa supaya bisa memberikan pengalaman terbaik untuk para pelanggan.

Contoh dalam hal ini seperti pelayanan yang ramah, respon yang cepat, delivery yang efektif, tanggap terhadap masalah, dll.

Physical Evidance (bukti fisik)

Bukti fisik yang dimaksud dalam hal ini seperti tampilan produk, desain packaging, bentuk outlet, dan masih banyak lagi.

Tentu saja hal-hal yang semacam ini sangat penting untuk memberikan kesan yang baik kepada pelanggan, terutama segmen atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like